Hatinya rapuh
Mulutnya diam seakan tumpul
Air mata hanya tempat ia mengadu
Raganya kala berdialog "lumpuh"
Tenaganya seakan tak terkumpul
Ia berusaha menciptakan suasana memadu
Menyembunyikan perasaan lara
Mengumbar suasana ceria
Namun ia tetap sabar
Walau sejak lalu perasaannya t'lah hambar
Di balik kesabaran
Ia percaya ada hikmah yang menanti giliran
Suatu saat ia membisu
Diiringi raut muka yang tak biasa
Seakan dirinya lesu
Ia sadar semuanya t'lah aksa
Berusaha tuk melupakan
Namun terlambat
Semuanya t'lah menjadi kenangan
Nan rapuhnya t'lah bersambat
Ia perempuan pertama yang pernah ku acungkan jempol
Sumenep, 31 Oktober 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar