Jumat, 31 Januari 2020

Renggang di Senggang

Renggang di Senggang
Tercengang
Di persimpangan gang
Ia tahu saat ini senggang
Tak ada lagi yang memaksa tuk tegang
Terlagi tuk meregang
Ini bukan lagi tentang air mata yang mengerang
Ini merupakan dua insan yang sedang bergelanggang
Memiliki inti berbeda yang saling menunggang
Hening terpecah oleh senandung malam yang menyerang
Ahh.... pertanda sudah tak renggang
Seakan intinya terbengang
Seakan tubuhnya jegang
Ia memegang pinggang
Lalu bergegas tuk melenggang
Cengeng
Ia merasa tulang belakang
Seakan habis dipanggang

                                                                                                                            Surabaya, 05 Mei 2019

Jumat, 17 Januari 2020

Suasana yang Aku Rasa ketika Beranjak Dewasa


Suasana yang Aku Rasa ketika Beranjak Dewasa
Gitar..
Membuat alunan suara
Yang nantinya air mata bermuara
Ternyata hatinya sedang lara
Namun sempat merasa gembira
Komputer..
Menghasut di depannya tuk otoriter
Seolah berlagak soliter
Yaa.. benar ia monster
Monster yang bisa memainkan teater
Laptop..
Ngampus
Mager
Nugas
Simpel aja sihh
Ranjang..
Yang mengajari
Bagaimana dapat berpikir dalam diam
Dan dapat bermakna dalam sunyi
Langit-langitlah yang menjadi acuan pokok
Handphone..
Berasa primitif tanpanya
Namun bisa merasakan kehidupan sekitar
Kegiatan sekitar seolah topiknya
Menghargai apapun yang terjadi setiap kedipnya
Telepon..
Usang
Berdebu
Tak berguna
Namun bermakna
Bisu tuk menghasilkan uang
Namun sayang
Hanya untuk dikenang
Lampu tua..
Masih berfungsi
Menemani setiap malam
Walau remang-remang
Membuat malam jadi tenang
Tumpukan buku pelajaran..
Ilmu tetap ilmu
Tidak rugi tuk dibuka kembali
Serta jangan sungkan tuk diamalkan lagi
Lemari baju..
Konsep pengelompokan ada padanya
Meskipun sederhana
Namun tersepelekan
Entah karena kemalasan
Atau bahkan berjuta alasan lainnya
Seragam putih abu-abu..
Yang memberi tumpangan hampir 3 tahun
Masih ada coretan kenangan padanya
Entah masih bisa kutumpangi lagi
Tapi setidaknya aku masih menyimpanmu
Selayaknya fosil
Foto lawas aku dan adek..
Mengingat yang t’lah lalu
Diri ini usil
Dan baru pada saat itu juga
Adek menangis
Dan aku hanya bisa tertawa kejam
Sambil membalikkan pandangan
Hahahahaa
Di atas adalah..
Deskripsi..
Singkat..
Kamar pengetik
Dan suasana yang selalu dirindukan...

Sumenep, 17 Januari 2020

Masih Kaku Sejak Dulu


Masih Kaku Sejak Dulu
Aku kaku...
Kaku sekaku-kakunya
Seperti kupu-kupu
Yang indah nan diawetkan
Namun mereka tetap berguna
Dilihat banyak orang
Di museum sana
Sedangkan aku beku
Bagaikan es batu
Yang menjadi pelampiasan ketika musim panas tiba
Atau bahkan hanya pengliang dahaga
Aku layaknya paku
Yang tetap sabar dan tak pilu
Walaupun palu
Berjuta kali memukuli dan mencabuliku
Ehh.. salah mencabutiku
Surabaya, 03 Maret 2019

Fiksi bukan Raja tapi Merajalela


Fiksi bukan Raja tapi Merajalela
Ini era kebodohan memimpin
Dari dulu memang sudah bodoh
Namun saat ini jauh lebih bodoh
Generasi emas telah teracuni
Bukan sebuah pil ataupun minuman
Oleh sebuah fiksi
Yang tak tahu asalnya dari mana
Yang tiba-tibu muncul begitu saja
Bingung tak menentu
Salah siapa ini sebenarnya
Apakah sang pencipta yang terlalu pintar
Atau pengguna yang terlalu bodoh
Aku bukanlah siapa-siapa disini
Aku tak tahu apa-apa disini
Karena aku
Bukanlah Tuhan Yang Maha Tahu

Surabaya, 25 Maret 2019